Hello pencari isteri dan penanti suami,
Kali ini bahasan kita mengenai pencarian dan penantian dan seputar itu setelah kita membahas kesepadanan minggu lalu untuk anak-anak muda yang lagi nanya Tuhan ’emangnye siape jodo gue’. Tentu You semua udah tau dan baca kisah Ishak dan Ribka, bagaimana iman seorang bapa mempercayai pilihan Tuhan yang ia lepaskan kepada penghunting dan tuntunan malaikat Tuhan. But, masalahnya, Anda bertanya, “apakah ini masih berlaku pada zaman internet ini???” Only if you believe! Nothing is impossible for God and for yuh. Inilah cuplikan pertemuan mereka:

Kejadian 24:67

Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.

 

Ishak ga tahu wajahnya, ga ada forwardan picture sebelumnya, gak pernah dengar suaranya per telepon. Dia hanya percaya dan menanti. And here comes the bride! A perfect beauty, a perfect wife to be. Semua pingin mempunyai kisah seperti ini sebagaimana jadul saya juga pengen eh…. Kalo baca kisah ini pasti bombay, kayak selalu kalo saya baca kisah Yusuf saat bertemu dengan saudara-saudaranya di Mesir. Tapi, bagaimana kita yang hidup di jaman modern dengan segala perangkat media dan jalan pintas untuk pencarian dengan daging ini bisa diformat oleh Tuhan bertemu dengan calon pilihan Tuhan sendiri?

Saya baru saja meguru kepada seorang ‘suhu’ rohani yang sakti dipakai Tuhan. Beliau menceritakan kepada saya pada waktu mudanya, ada seorang cewek cantik pake motor DKW, trus kok ‘Tuhan atur’ dia bisa datang ke persekutuan dimana dia ada, dan kok duduknya pas di depannya, trus berikutnya waktu cewek ini harus diantar pulang kok dia yang disuruh nganter. Next skenario, pas dia mau ikut dalam pelayanan retreat, kok cewek ini juga ada dan ditunjuk oleh koordinatornya sebagai pembantu divisi dia. Wah semuanya berjalan mulus. Saya yang ngikutin kisahnya udah senyum-senyum dan dikit komentar like, “sedap…” kampungan gituuu you know. (Hehehe…pasti gak sabar baca seterusnya gimana…, kalo saya khotbah saya bisa bilang, “Saudara-saudara, mari kita tutup dengan doa berkat….” Hehe…wah saya makin seru nih bikin penasara, eh kurang n yah.) Ehhmm…sampai dimana ya tadi…. Oh, kalo saya khotbah dan liat pemirsa culun pada nunggu gitu, saya CUT CUT gitu…oke oke oke…lanjuttt! Jangan esmos gitu donk… nanti ga ketemu temu jodoh lho (emoticon mata berkedip ke atas dengan bulu mata kedip-kedip).

Lalu setelah usai retreat, mereka lagi di trotoar, mau nyebrang jalan (cut, cut), kesempatan nih, si abang megang tangan none pura-pura concern ga boleh kesenggol bo’il!!! Sampai di tepi jalan, si none ini langsung kebaskan tangan abang ini dan bilang, “Aku gak suka yang begini!” “Apa sih, khan cuman megang tangan…mangnye nape…!” Lalu di dalam hatinya Tuhan berkata, “ENGKAU BERJINAH!” Gubruq, lho Tuhan, aku cuman pegang tangannya kok dibilang gitu se…. “Engkau telah mengingini apa yang bukan daripada-Ku. Semua yang kaulakukan yang bukan dari Aku itu jinah.” Sempoyongan.

Saya belajar lagi! Didn’t you, just now? Ada kisah indah lanjutannya yang aww… kalo nulis tangan saya pegel karena kepanjangan berseri-seri…. Jadi kita bahas Ishak dan Ribka saja yang penting bagimu saat ini. Inti dari kisah yang saya angkat itu adalah perjinahan, perjinahan dalam hati, whatever you call it. Saudara cek-cek dalam hati, cek-cek perbuatanmu selama ini (yang udah pacaran, yang lagi pacaran, yang pernah pacaran, yang pingin pacaran; yang udah nikah tapi juga suka jinah) – adakah engkau masuk dalam kategori ini? Duh, iya ya… saya langsung inget pernah dipeluk, itu dada juga nempel, mungkin pria itu merasakan ada tonjolan tertentu yang berbeda…itu menimbulkan birahi, dosa, jinah! Duh, tepuk kepala!

Pacaran dan pernikahan yang diawali dengan ketidakkudusan akan menimbulkan dampak yang tidak baik dalam pernikahan (ini juga saya tidak dapat membahasnya panjang-panjang). Pokoknya semua yang tidak kudus berbuahkan ketidakkudusan dalam rumah tangga. Jangan heran jika akhirnya banyak percekcokan, ketidakselarasan pikiran dan hati, dan dampak pada perilaku anak-anak, semuanya bermula dari sana.

Baiklah young people, kembali ke pertemuan Ishak dan Ribka ini sangat ilahi dan masih sangat memungkinkan terjadi di jaman gadget. Ishak, pria, you guys, boys, mind your school, work. Kerja dengan baik, persiapkan dirimu untuk membangun rumah untuk Ribka. Sebab kalo udah kebingungan cari jodoh sana-sini kerjaan jadi gak fokus, lalu jatuhnya ke kedagingan. Karena ada upaya-upaya daging, dan akhirnya semuanya diatur dan direncanakan sendiri, menurut cara-cara sendiri yang semuanya fleshly. Tetapi saat seorang muda fokus bekerja, dan menyerahkan kepada Tuhan pilihannya, maka Tuhan akan memberikan kepadanya yang Ia sudah persiapkan. Tapi, apakah itu cukup? Belum. Berdoalah dalam kesepakatan seperti Abraham sepakat dengan hambanya, meminta malaikat Tuhan untuk mempertemukan calon anaknya.

Jangan anggap enteng 2 hal itu: doa sepakat dan pelayanan malaikat. 
Masih ada selipannya: spesifikasi. (Abraham maunya yang dari kampungnya, sanak saudara sendiri, dan calon menantunya itu kudu mau dibawa ke tanah barunya).
TAPI, nah ini bagian pentingnya dari kedua hal penting itu: You have to have a solid trust in those areas. Jika sudah membeberkan dengan rapi spesifikasi, sambung sepakat dan minta pelayanan malaikat, jangan ragu dan jangan rongrong, kelabakan dan curiga apakah pilihan Tuhan sesuai sama maksudku, monitor lewat bbm, foto, hitung untung ruginya, dsb – itu semua melunturkan doa sepakat dan pelayanan malaikat. Jadi kalo gak siap dengan cara Abraham ya ga harus memberanikan diri pakai cara itu sih, yang normal aja juga tetap gak papa kok kalo belum kuat pake kekuatan ilahi. Pertemuan normal juga seringkali ilahi, asal jangan dikotori daging dan sifat jinah di dalamnya.

Misi dari Abraham dan Sara, Ishak dan Ribka adalah menurunkan keturunan-keturunan ilahi yang akan diberkati luar biasa dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Dari mereka, raja-raja akan bangkit, dan Mesias akan diturunkan. Ini sebuah misi besar, berat, tidak main-main. Saya yakin sampai sekarang pun ada misi pernikahan-pernikahan ilahi yang daripada mereka lahir kehendak-kehendak Allah yang dipakai bagi proyek Sorga. Jika Saudara adalah salah satu dari rencana besar ilahi yang akan melahirkan keturunan-keturunan ilahi itu, kuduskanlah dirimu dan hubunganmu sampai kepada pernikahan kudus. Seperti yang sudah saya tulis di FMH minggu-minggu sebelumnya mengenai adik rohani saya yang bahkan tidak mau dipegang tangannya sampai ia masuk dalam pemberkatan kudus menjadi isteri dari suaminya. Itu mahal di mata Tuhan.

Rekan kerja kami di KCC baru aja dipertemukan Tuhan dengan seorang suami. Dia berkata bahwa dia tidak akan mengatakan I LOVE YOU sampai mereka diteguhkan jadi suami isteri. Rare and expensive! Ternyata ini ada ayatnya dalam kisah Ishak-Ribka. Setelah syarat Abraham one two three semua terpenuhi, maka mereka dipertemukan malaikat Tuhan, dan Ishak mengambil Ribka menjadi isterinya, barulah di situ ditulis Ishak mencintainya. Rekan pelayanan kami ini juga baru belajar nempel-nempel bibir waktu sudah menikah, keduanya ting ting.

Kejadian 24:67

Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.

Jaman sekarang umbar cinta dengan mudah, tapi abis kawin mentah lapuk dan garing cintanya. Padahal jaman pacaran mateng, ranum, mengkal enak keq mangga muda, ada sambelnya pula, juicy, weleh weleh… cinta… cinta. Itu kalau urutan perkawinan kacau balau. Ternyata cinta itu sesudah kawin! Kesepadanan, lalu kesepakatan, kepercayaan, cinta.

Jadi silakan bagi anak-anak muda yang cari jodoh, siap kawin, lagi doa, carilah Tuhan, Dia punya jawaban buat segala kebutuhanmu, asal engkau percaya semua terjadi sesuai imanmu dan sesuai kehendak Sorga jika yang diminta selaras dengan kehendak-Nya. Dia Bapa yang baik, penuh pengertian, Dia akan memberikan yang terbaik bagimu. Trust His choice!