1 Samuel 16:19-23 (TB) Kemudian Saul mengirim suruhan kepada Isai dengan pesan: “Suruhlah kepadaku anakmu Daud, yang ada pada kambing domba itu.” Lalu Isai mengambil seekor keledai yang dimuati roti, sekirbat anggur dan seekor anak kambing, maka dikirimkannyalah itu kepada Saul dengan perantaraan Daud, anaknya. Demikianlah Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi pembawa senjatanya. Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan: “Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya.”
Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.

Setelah Daud diurapi, urapan itu memaksimalkan natural skillnya, namun ia harus tetap berlatih sampai Tuhan memunculkan kasus-kasus, baik mendatangkan ular cobra, anak singa, mamak singa yang kehilangan anaknya, beruang, anjing hutan, dan sebagainya – kemudian saatnya memunculkan goliat yang tidak lebih besar dan menakutkan dibanding induk beruang yang tingginya sama goliat tapi raungnya dan cakarnya jauh lebih mengerikan kasat mata saja. Ini introdaskyen dari pekerjaan urapan dan koordinasi dengan penerimanya.

Sekarang lihatlah, betapa yang diurapi, walaupun ada di padang domba tetap kabarnya sampai ke istana! Tidak peduli Saudara berada di desa dan jalan yang tidak masuk pencakupan area Waze atau Miss Siri, atau Mr. Google – tak perlu berkecil hati! Saudara diurapi, latihanlah, latihlah skillmu, pujilah Tuhan setiap hari, sambil menantikan waktu pengangkatan Tuhan. Daud tetap practice di padang rerumputan, ia menyanyi dan main kecapi didengar domba-dombanya; kakak-kakaknya, orang tuanya tak begitu paham seluk beluk hidupnya yang sudah berhadapan dengan binatang-binatang buas. Bagaimana ia memuji Tuhan dan mengarang lagu jika hatinya tidak gembira? Hari-harinya adalah ucapan syukur, mazmurnya menjadi kesaksian isi hatinya sepanjang abad. Read that last sentence once again and let it soak in your heart, and do it like him no matter what the circumstances are!

Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan: “Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya.”

Pernyataan berikutnya adalah: Saul suka padanya! Ah… orang yang diurapi selalu menyenangkan. Apakah Saudara menyenangkan banyak orang? Kalau belum, practice more,… sebab urapan selalu attracts, urapan itu sangat menakjubkan. Orang yang diurapi dikasihi, mendapatkan favor dari banyak orang (saya tidak mungkin berkata “semua orang,” sebab beberapa gelintir orang pastilah akan dipakai iblis untuk iri hati dan menyerang, dan itu sangat lumrah di kawasan iblis). Apakah perkataan Saudara menyenangkan? Dinantikan? Sedap didengar? Jika belum, practice more. Apakah pandangan Saudara positif, ide-ide Saudara diharapkan? Jika belum practice more – sampai orang umum saja bisa menyambut dan mendekat.

Ini bicara umum dulu saja, jika secara umum dan kalangan keluarga atau komunitas suka dengan perkataan Saudara, maka itu menandakan bahwa Saudara nanti akan siap untuk dipanggil menghadap pembesar. Jika secara internasional Saudara bisa diterima, maka Saudara siap untuk diangkat tinggi-tinggi. Daud ini mazmurnya dikenang dan bisa diterima dari abad ke abad. Marilah pelajari isi hatinya lewat tulisan-tulisannya – jika ia mampu menarik hati Tuhan, maka sudah dipastikan ia dapat menyenangkan semua orang.

“Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.”
Ini adalah pure urapan Roh Kudus… saat Daud sudah practice dengan tidak malas, maka ketika Tuhan menyuruhnya pelayanan, Tuhan yang menghalau kuasa iblis. Pelayanan orang yang diurapi dan yang practice his skill tidak kecil-kecilan, dia sudah berdiri di hadapan raja-raja.

Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya?
Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.
Amsal 22:29

Saya ingat beberapa kali saya bertemu dengan pembesar-pembesar dengan urapan dan kata-kata yang didengar. Baru segelintir daftar yang saya ingat:
– Waktu di Amerika, untuk meminta pertolongan memasukkan ayah saya ke Amerika lewat Konsulat US di Jakarta untuk menghadiri wisuda doktor saya, saya menulis fax kepada governor, senator, dan congress woman. Membaca tulisan saya, ketiganya menurunkan surat sakti dan mengirimkan fax tulisan saya ke kedubes USA yang akhirnya memaksa konsulat jenderalnya granting visa ayah saya. Tulisan sayalah yang difax ketiga pembesar itu ke US Embassy disertai bubuhan cap kenegaraan mereka. Saya tahu seharusnya tidak sesulit itu, tapi Tuhan membutuhkan pengalaman keberanian dan penulisan kata-kata saya yang dengan urapan-Nya mampu menggedor hati para pejabat Amerika untuk menurunkan anugerah. That was no small thing.
– Pengalaman saya di Konsulat RI di Korea juga demikian, waktu saya membutuhkan surat-surat, petingginya meminta saya untuk menuliskannya dengan bahasa Inggris, lalu beliau menjadikan surat tulisan saya seolah tulisan beliau, dan beliau yang membubuhi cap materai kenegaraan.
– Saat melayani di pulau, saya diundang untuk bertemu dengan salah satu gubernur di Indonesia, yang pada saat bersamaan beliau berkunjung ke pulau tersebut sementara kami mengadakan seminar. Berhubung sang gubernur tinggal di hotel yang sama, team saya yang adalah pemilik hotel itu memohon agar Pak Gub mengadakan waktu untuk berbincang dengan saya. Pada waktu berbicara, beliau sampai minta doa saya. Jika perbincangan dan doa itu tidak berkesan, tidaklah mungkin Pak Gub minta saya datang lagi dan bertemu sampai ke-4 kalinya. Seusai dari pulau tersebut, mengetahui bahwa saya ada di kota besarnya, beliau mengundang saya untuk seminar di hadapan pejabat-pejabatnya dan para staff kenegaraan. Saya tidak menyangka harus berdiri di hadapan mereka semua dengan jamuan yang besar dan saya duduk semeja dengan Pak Gub. Tidak selesai sampai di situ, beliau masih mengundang saya lagi untuk jamuan makan lain pada rentetan hari berikutnya, di hadapan kami beliau menyanyi untuk isterinya, dan kami semua bersukaria karena kemurahan Tuhan. Masih lagi, pada saat kami seminar dan KKR di kotanya saat itu, beliau mengundang rekan saya nabi dari luar negeri untuk minta didoakan. Karena sang nabi berkata bahwa ada nubuatan spesial yang tidak bisa didengar umum, maka Pak Gub menggiring kami masuk ke kamar pribadinya dengan isteri dan ajudan pentingnya saja, dan sayalah penerjemahnya. Jika saya tidak dipercaya, tidak mungkin saya akan diundang sampai masuk ke private zone beliau bahkan menerjemahkan nubuat yang mungkin bisa mempermalukan beliau – tetapi beliau percaya, kata-kata saya diperhitungkan, sebab ada urapan di sana.
– Saya diundang isteri-isteri Departemen Luar Negeri untuk berbicara di hadapan kumpulan pejabat itu di rumah mewah salah satu dari mereka. Dari sana, ada undangan-undangan lain yang mirip, undangan kenegaraan karena rekomendasi mereka yang mendengarkan di sana.
– Rentetan lainnya adalah pertemuan dengan para konglomerat giants Indonesia. Dari 1 konglo diperkenalkan kepada konglo yang lain, saya ke rumah-rumah pribadi mereka, diajak naik kapal khusus mereka dan menginap di pulau mereka. Diperkenalkan kepada teman konglo mereka yang berada di luar negeri dan berkhotbah di hadapan mereka dan keluarga mereka, dan komunitas mereka. Jika perkataan dan persiapan saya tidak standar dengan level mereka, tentulah mereka tidak akan merekomendasikan saya kepada teman-teman mereka yang selevel dengan mereka. Saya bersyukur untuk itu.
– Diundang ke pertambangan emas, berdiri dan menyalakan lilin Natal di hadapan para komisaris, direktur, CEO, petinggi-petinggi bule, owners, dan untuk memberkati pekerja tambang emas besar itu.

Masih ada beberapa yang lain, tapi terlalu bertele jika saya menyebutkannya 1/1, tapi intinya yaitu, saya rindu urapan Tuhan yang ada pada Saudara digandeng dengan practice Saudara dalam mengasah skill, mempersiapkan diri untuk Hari Itu! Hari dimana Tuhan sendiri yang akan memunculkan kasus dan membawa Saudara ke permukaan. Jangan permalukan Tuhan dengan menit-menit awalmu di hadapan mereka yang Tuhan utus untuk mendengarkan kata-kata berhargamu yang berasal dari kamus Sorga.

Go and get ready for your own promosyong….