Berapa banyak doa-doa orang Kristen tidak tembus atap rumahnya karena terhalang oleh frequency iblis, sinar-sinar, kabel-kabel alam roh, strum angkasa, cyber dan network iblis? Doa-doa yang lemah, doa-doa yang tidak fervent/antusias/semangat/bergairah/menyala… tanpa kita tahu bahwa selama ini Nabi Daniel memberikan tuntunan dan pedoman doa yang tembus melewati penguasa-penguasa negara, doa yang menghadirkan Malaikat Gabriel dan Mikhael… karena ini sudah urusan para “penguasa” yang di alam roh atas sana.

Beberapa minggu ini saya terus menerus mengajarkan kepada para pembaca untuk bangkit dan berperang. Kita ini bukan ‘rakyat sipil’; kita harus menyadari ada musuh yang terus menerus merongrong dan berusaha menghancurkan iman kita. Saya tidak mengerti bagaimana kekristenan tanpa peperangan, tanpa iman, tidak menggunakan senjata peperangan rohani. Ini semua mudah dibaca dan didengar, tetapi sedikit yang memanfaatkannya. Itu sebabnya tidak sedikit yang jatuh dan kalah dalam perlombaan iman ini. Yang menggunakannya saja banyak yang kalah (karena ada celah, dll), tetapi bagaimana jika tidak menggunakannya sama sekali? Ada di pihak siapakah kita? Melawan atau ditawan?

Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju!
Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: “Aku ini pahlawan!” Yoel 3:9-10

Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana! Bawalah turun, ya TUHAN, pahlawan-pahlawan-Mu! Yoel 3:11

This is the devil’s scenario:
Saya mendapatkan pembukaan: kenapa orang-orang mentok, tidak maju, tidak bergerak, tidak leluasa rohnya; mereka tidak mendapatkan pewahyuan, kekreatifan, ide-ide baru —
1) karena mereka sombong, tidak mau rendah hati dan mengakui kesalahan, tidak mau bertanya, sehingga mereka tertutup dengan idealisme mereka, pengetahuan usang mereka, cara pikir lama, mindset, roh agamawi, … akhirnya mereka merasa mentok.

Setelah itu, circlenya: marah kepada yang baru, menekan, menuntut, intimidasi, manipulasi dan muter-muter di hal-hal lama, berusaha mengolah ‘bumbu lama’ tapi tidak bisa membuahkan hasil yang segar.

Ini ngeri,.. mereka sebenarnya terjebak di diri mereka sendiri… mereka akhirnya tidak bebas, terikat. Dan akhirnya melihat orang-orang yang bebas dengan mata iri, hati geram, …. terjadilah persaingan di alam roh,..dengan caranya tanpa disadari ia ingin ‘menaklukkan’ pembaharuan itu. Ini penyesatan dan kerja roh pemecah belah.

Sebaliknya, orang-orang yang rendah hati, yang mau menerima teguran, yang bertanya hal apakah dari dirinya yang perlu diperbaharui mendapatkan ANUGERAH pembaharuan, mendapatkan penyegaran roh, saat mereka mendapatkan itu, pewahyuan, kreatifitas, ilmu-ilmu hikmat, pengetahuan baru, ilham ilahi dicurahkan kepada mereka. Karena hanya sedikit orang dan Tuhan membutuhkan banyak breakthrough, Tuhan semakin memberikan kepada orang-orang yang rendah hati dan yang berlari menggandakan gifts ilahi ini kepada mereka. Akibatnya sejumlah orang kecil ini melakukan hal-hal besar, pembaharuan, mengalami transformasi, menularkan transformasi di mana-mana.

Rupanya saya bisa menggaris-bawahi bahwa diberi-tidaknya divine gifts, selain karena kasih karunia, juga tergantung dari kerendahan hati vs keangkuhan/ketinggian hati. Itulah penentu knob dibuka vs ditutupnya aliran Sorga. Biasanya orang yang tinggi hati sulit merendah sesudah mendapatkan pengertian ini pun, karena roh sombong itu tetap mencengkeram hatinya dan mengajaknya untuk bertahan ada di posisinya dan tidak mau merendah bertanya – itu sebabnya roh kesombongan ini yang paling sulit ditembus, karena akarnya dari lucifer.

Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Yakobus 4:6

Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. 1 Petrus 5:5-6

Boleh saja semua orang membaca Alkitab dan mengerti by knowledge, sebatas pengetahuan, sampai Roh Kudus meresapkannya dalam hatinya dan ia menjadi saksi bagi pekerjaan Roh. Boleh saja pendeta berkhotbah tentang segala yang ia pelajari, tetapi jika ia tidak dibukakan oleh Roh tentang kedalaman dari Firman itu, maka ia hanya menjadi calo ayat saja. Seorang mendapatkan the depth of the Word of God karena ia mau membuka hati dengan kerendahan diri, hancur dan menyerah (bukan berkeras dan bertahan) – barulah Roh Kudus bisa mengerjakan Firman di tanah yang gembur.

Grace is given for the humble.

“Goodness is, therefore, no guarantee of protection from deception.” Karena iblis mencobai Hawa untuk menjadi “bijak” dan “seperti Tuhan,” namun motivasi hati harus diselidiki, kebaikan itu sebatas apa? Untuk keuntungan siapa? Ada alasan kedua apa di baliknya?

2) Banyak anak Tuhan tidak menyadari bahwa di balik kekalahan adalah tipu muslihat iblis, sehingga mereka sakit hati satu sama yang lain. Mereka lupa bahwa ada dalang di balik perpecahan, perceraian, kesalahpahaman, dll. Iblis dengan mudah menggelantung dan hanya ngomporin hati mereka agar makin panas, makin emosi, makin tidak sabar, makin curiga, makin jengkel, makin geram, makin menggila, dsb. Semuanya pekerjaan iblis, tetapi karena anak Tuhan tidak waspada dan berperang melawan iblis, mereka banyak yang sakit hati, kepahitan, menyalahkan, dendam, putus asa, mengasihani diri, menjauhkan diri, memisahkan diri, dsb.

Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. Wahyu 4:1

Jalan keluar dari keruwetan rohani ada pada Tuhan dan bisa didapat dengan cara-cara rohani. Ketika kita mau mendengar suara Tuhan yang bagaikan terompet dan mengenal “kedalaman” Tuhan (the depth of His heart and knowledge) kita harus NAIK DI KETINGGIAN, naik ke takhta-Nya. Tidak di area ‘dunia,’ tidak main dengan dunia; kita harus menguduskan diri, mengkhususkan diri. Banyak orang mau mujizat, mau menerima pewahyuan, penglihatan tetapi tidak mau membayar harganya dengan alasan yang sangat masuk akal, yang berbisnislah, yang banyak pelayananlah, yang sudah punya anaklah, yang kerjaan gak bisa ditinggallah, yang hidup dengan mertualah, yang rumah kecillah, dsb.

Banyak orang hanya hidup sampai di urusan diri sendiri dan mati kekurangan. Tetapi Tuhan menghargai orang yang mau menjadi volunteer untuk berperang bagi orang lain dengan berdoa dan berperang.

Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Lukas 4:13-14, 18-19, 21

Kisah ini adalah mengenai puasa Yesus 40 hari tanpa makan. Dari sana kita mengetahui bahwa:
1. Yesus pun sebagai Anak Allah membutuhkan puasa, Dia tidak bersandar pada kekuatan-Nya yang sudah supernatural.
2. Ketika puasa pun, iblis mencobai.
3. Yesus menjawab iblis dengan Firman; sebab Firman itu roh, pedang, pedang roh, sebab iblis juga roh, kita tidak bisa mengalahkannya dengan tinju. Doa, puasa, pedang roh merupakan senjata ampuh mengalahkan kuasa roh jahat. Ibrani 4:12.
4. Yesus keluar dari puasa disertai dengan KUASA!
5. Roh Allah ada pada-Nya sehingga Dia mempunyai daftar pekerjaan yang dikerjakan oleh Roh Kudus – itu juga yang berlaku bagi kita.

Saat kita berdoa, berpuasa, berperang, hidup dengan cara dan pikiran ilahi, maka iblis tidak mendapatkan pijakan atas diri kita, seperti pernyataan Yesus. Yohanes 14:30 – “…, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku.” Ini berlaku jika hidup kita fokus, terus menerus ada dalam pimpinan Roh, dalam rencana Tuhan, sesuai perintah-perintah-Nya. Sehingga iblis yang disebut ‘the prince of the air’ tidak dapat menembus kita, tidak dapat menuduh, mendakwa kita.

Berdoalah, berpuasalah, berperanglah – ini merupakan hal-hal roh, dikerjakan dengan roh, untuk menembus kekuatan roh, disertai kuasa Roh Kudus. Saat kita melakukannya dengan tekun, setia, pantang menyerah, maka iblis tidak dapat bertahan melawan keteguhan hati kita. Iblis musuh orang benar sangat persistent, teguh, tahan, setia, itu sebabnya Kristen tidak boleh loyo, tidak boleh mudah menyerah, mudah mengeluh, tetapi milikilah daya tahan, daya juang, fighting spirit, warrior heart, conquerer’s heart. Go warrior of heaven, God be with you!