Setelah sekian lama aku bereksperimen untuk penyembuhan tulang kakiku dengan sedikit masalah jika habis duduk kemudian berdiri ada rasa sakit, udah ke Penang Malaysia, udah beli joint vitamin dari Amrik, udah minum Gold-G teripang laut, udah coba ramuan apa saja,….gak sembuh juga. Masa sih, baru sekarang nyerah dan tanya Tuhan dalam doa pagiku? Tentunya udah donk, tapi kalo gak kejepit kok mungkin ga duduk lama-lama cari wangsit dari Tuhan???

mc_healthy_waterMaka pagi itu aku beranjak dari lututku dengan suatu jawaban: TERAPI AIR. Aku sudah baca terapi air ini lebih dari 5 tahun sebelumnya, tapi gak pernah aplikasi, mungkin karena belum ada kebutuhan atau entahlah. Padahal sangat bagus membersihkan saluran dan pencernaan dan darah dan lain-lain. Mulailah pagi itu aku sendiri berkomitmen minum 1 liter air tiap pagi (kecuali jika aku ada keperluan mengajar di pagi hari khan nggak mungkin permisi iis terus). Tapi selain itu tiap hari aku made up my mind untuk mengglegek seliter air. Nggak cuman aku, rekan kerjaku di kantor juga aku suruh semua supaya menjalani terapi yang sama.

Alhasil, yang punya keluhan sakit di saluran kencingnya dan pinggangnya pegal, dalam seminggu terapi air, sembuh total. Yang punya sakit lebih parah kayak kista, suka kembung, migren, aku anjurin 3-6 bulan berturut-turut tiap pagi minum air putih saja. Cara minumnya harus langsung glegek, paling kalau berhenti cuman beberapa detik saja, gak boleh berhenti 2-3 menit atau lebih. Ini namanya ngegojrog kotoran di tubuh di pagi hari, sangat baik manfaatnya. Selain kotoran yang numpuk keluar bersamaan di pagi hari, lama-lama sisa makanan dan kerak yang nempel hitam di usus 12 jari ini jadi rontok. Entahlah bagaimana sistim kerjanya, tapi itulah menurut pemikiran awamku yang belon jadi dokter anatomi tubuh.

Hari kedua terapiku karena aku mau cepet abis tuntas airnya aku minum tanpa jeda. Sebab aku kok mulai merasakan rasa air seperti waktu puasa lama itu…seliter sih langsung bisa masuk semua. Tapi waktu aku sikat gigi, air seliter termuntahkan keluar semua! Wheezzz…. Aku berharap gak trauma dalam hal ini. Besoknya aku belajar lagi, gak harus semua diglegek, tapi mungkin 3-4x jeda saja beberapa detik. Akhirnya aku terbiasa, yang tadinya cuman berharap paling 3 bulan, sekarang keterusan, tiap hari aku ngair selitre. Lambat laun gak terasa sakit di kakiku udah gak ada lagi. Bimsalabim!! Aku nggak inget sakit itu gak enaknya kayak apa, sebab aku udah sembuh dan gak ada keluhan. Yah, perjalananku agak panjang untuk meraih kesembuhan dari sakit yang tak kuduga ini. Mungkin aku jadi “kelinci percobaan” juga buat temen-temen yang baca diary-ku, agar mereka sembuh dari sakit tulang mananya pun. Jika memang aku dimaksudkan untuk itu, aku berterimakasih sama Tuhan yang memberiku ide pada doa pagi untuk berterapi air. Aku gak nyesel walau udah keluar uang ke Malaysia, dan bahkan mendapatkan kesempatan untuk dioperasi amandelku, yangmana itu sangat menolong perjalanan kegiatanku yang padat hari-hari. Goodbye, radang….

Selain air, aku juga mendapatkan resep mengenai khasiat KOLANG-KALING. Ini adalah satu dari segelintir makanan yang bukan aku tidak suka tapi aku gak favoritin. Kalo gak ada juga gak papaaaa, kalo ada yang lain, itupun bisa disisihkannnn. Buat aku kolang-kaling, bengkoang dan kentang gak ada rasanya, jadi kesannya cuman penuhin perut aja, makanya aku gak acungin mereka jempol. Nyatalah sekarang bahwa apa yang kuhindari secara natural, itulah yang sebenarnya dibutuhkan khusus oleh tubuhku, seperti halnya kopi 4 tahun yang lalu. Ternyata menurut pakar, kolang-kaling itu membantu merekatkan persendian, ia sangat baik untuk orang yang mengalami gangguan tulang. Ini dibroadcast oleh adikku lewat bbm grup keluarga Kawotjo. Maka akulah orang pertama yang hunting kolkal tersebut, sebagaimana jika ada info kesehatan di keluarga, seringnya akulah yang pertama peduli bereksperimen dan mengkonsumsinya.

mc_kolangkaling

Bogor punya banyak kolkal yang gode-gode dan bersih. Aku mulai makan kolkal tiap malam 12 buah (itu seperti kolkal local sebanyak 20 biji kali, sebab bener-bener raksasa). Selain air, kolkal juga mungkin menolong mempercepat kesembuhan kakiku. Waktu aku datang berkunjung ke rumah ortu, aku masuk ruang dapur kok baunya nyengat asem bukan main,…ternyata ada rebusan kolkal, udah kecil-kecil masih bau lagi! Berani deh! Kasihan kolkal ndeso beda dengan yang kudapat di Bogor. Ternyata sodara-sodaraku udah pada cari kolkal, bahkan titip mami untuk dikirim ke kota-kota dimana mereka tersebar. Caranya sih, cuci saja kolkalnya yang dari market atau All Fresh, lalu rebuslah air secukupnya, setelah matang siramkan ke kolkal tanpa merebus. Hanya disiram dan didiamkan 10 menit, lalu masukkan kulkas dan dikonsumsi sehari 10-12 butir jika besar-besar, jika kecil bisa 20 butir. Dimakan dengan susu kental manis atau madu biar gak flat rasanya.

Yah demikianlah aku menjaga kesehatan tubuhku dan orang-orang di sekelilingku. Aku berharap ini juga bisa menolong siapa saja, siapa tau berguna buat 1-2 gelintir orang. Dari awal perjalanan pencarianku terhadap sakit kaki, berhasil disulap mujizat jadi berkat bagiku dan bagi banyak orang. Tentu aku tetap hati-hati dengan model/jenis sepatu, dengan air yang tetap seliter digelegek tiap hari, dengan jalan-jalan atau sepedaan dengan Joy (kalo nggak ujan), dengan makanan yang sehat.

 

Terimakasih Tuhan, terimakasih pembaca setia. Stay healthy, stay pretty.