Dear Ones, Overcomers in the whole world,…

Terimakasih untuk semua efforts Saudara dalam menulis kesaksian dan pengakuan. Ini adalah tindakan roh, Saudara tidak mengakuinya demi keuntungan pembaca, tapi Saudara confess untuk pembebasan roh. Semua yang dari roh akan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan roh, tetapi yang dari daging selalu berbalik dan mengupayakan kejahatan bagi daging itu sendiri. Iblis sudah bergerak mundur saat Saudara bangkit, saat Saudara berperang, saat Saudara sudah mendeklarasi kemenangan. Saudara tinggal mengambilnya, menerimanya, mengucap syukur atas kebebasan sejati yang segera dinikmati, hasil dari buah Roh dan pengertian baru lewat ketaatan.

Terimakasih untuk kekuatan roh yang Saudara lancarkan bersama selama hari-hari Laser 21, kekuatan luar biasa yang membuat pasukan iblis mulai gentar terhadap Saudara. Kami juga semangat mengetahui bahwa Saudara menggandeng tangan kami, Saudara sepakat bersama kami, apa yang Tuhan rindukan di Sorga terjadi di bumi karena kesatuan roh kita. Amazing!!! Seperti suara sepatu boots berjuta-juta pasukan tentara yang menggempur dan menerobos kubu musuh. HaleluYahhh!!!!!!!

Day 6, pada saat saya berperang di war room pribadi, saat saya merebut-rebut tawanan iblis yaitu rekan seiman dan murid-murid, saya diperlihatkan di alam roh:

-Saya mendapatkan kunci-kunci; salah satu kuncinya adalah kunci gembok besar sekali yaitu kunci pintu gerbang musuh, ini gerbang penjara. Dalam penjara itu ada sel-sel seperti penjara masa kini, orang-orang Kristen, pendeta-pendeta, leaders dikurung di sana. Lalu saya masuk menerabas dan dengan kunci-kunci kecil lainnya yang ada di tangan saya untuk membuka sel-sel, bergembira besar saya mengumandangkan PEMBEBASAN! Sel 31, KELUARRR…, sel nomer 7, sel nomer sekian dan sekian… KELUARRRR, KELUARRRR…berloncatlah, menarilah, bergegap-gempitalah. Engkau bebas, engkau bisa meloncat dan menari!!! Saya kegirangan berjingkrak-jingkrak.

-Tetapi ada banyak yang loyo, mereka sudah dibebaskan kaki dan tangannya dari ikatan tetapi mereka tidak punya kekuatan untuk berdiri. Banyak dari mereka yang merasa nyaman, sudah ditunggu-tunggu di pintu tapi tidak keluar-keluar juga.

Saya jadi penasaran dan jengkel sekali… mengapa mereka masih juga mau dibohongi, ditipu dan malah terus meringkuk dalam pelukan iblis? Kenapa tidak mau rendah hati mengakui kesalahan dan menerima pembebasan? Mengapa tidak mau dituntun keluar? Mengapa diam saja dan tidak loncat-loncat?

Jawabannya adalah anak-anak Tuhan rupanya banyak yang tetap menyukai “the state of their position,” ada dalam kubu musuh yang sudah hangat. Merasa tidak perlu juga harus berperang, karena perang membutuhkan ‘kekuatan,’ keberanian, kerendahan hati, keterbukaan, kesatuan hati, kepercayaan terhadap komandan, membutuhkan ekstra effort/usaha. Jadi mereka senang ada di barisan musuh, tetap diperbudak, tetapi di dalam sel, pengap, kotor, bau, tapi sudah terlanjur nyaman.

Sekarang saya geram sekali melihat mereka ini, bukan melihat iblisnya, karena iblisnya seharusnya sudah tidak berdaya waktu melihat saya berkeliling membuka sel-sel. Saya sedih, saya mengerang,… kok bisa mereka begitu dibutakannya, begitu dibodohinya, mudah ditipu oleh keegoisan mereka, keangkuhan mereka untuk sebuah kemerdekaan sejati – tetapi malah senang diperdaya, diperbudak oleh kebohongan-kebohongan jiwa/perasaan semu!!!

Mazmur 81:14-15 (TB)
(81-14) Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan!
(81-15) Seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan terhadap para lawan mereka Aku balikkan tangan-Ku.

Saya berpikir begitu mudahnya untuk tidak perlu lagi memerangi musuh dalam hal ini, karena saya telah berjuang bagi mereka, telah melaser musuh, memberondong di alam roh dalam hari-hari pelaseran; kunci-kunci juga sudah dipercayakan kepada saya untuk membukakan ikatan rantai-rantai, tapi kenapa mereka jongkok di sana penuh ketakutan? Apa lagi ini? Ini bukan ulah musuh, tapi MINDSET, paradigma yang tidak mau berubah! Jika demikian, tanggung jawab saya sudah selesai, itu urusan mereka untuk keluar, merangkak, berjingkat, atau apa pun dari sel-sel itu, saya pikir!

Saya menyadari mungkin tidak mudah bagi mereka setelah 10, 17, 20 atau 30 tahun lebih diikat dan sekarang bisa mendapatkan kebebasan menghirup hawa luar, hawa roh baru yang sesungguhnya… Karena mereka sudah terbiasa hidup di dalam kotak iblis, diputar-putar di situ saja, ruang geraknya sangat sempit, jadi untuk melihat terang mereka akan silau dan tidak terbiasa. Makan makanan ‘roh’ dengan kotoran-kotoran ‘roh’ yang bau dan memuakkan mereka sudah tidak tahu bedanya, … enak saja rasanya, karena bertahun-tahun itu yang dikonsumsi. Belum tahu bagaimana makan makanan roh yang baru, yang bersih, yang kudus, yang mulia dan belum sadar bahwa kegiatannya selama ini menjijikkan. Dibutuhkan orang lain yang sudah keluar duluan, yang bisa melihat perbedaannya, yang harus teriak dan bentak untuk menyadarkan posisi itu.

Saya bisa merasakan kesedihan Roh Kudus atas luka mereka, atas kekalahan mereka yang menahun. Tetapi Roh Kudus tidak dapat berbuat apa pun tanpa partisipasi mereka untuk bangkit dan menggerakkan roh yang baru yang telah mengisi hati mereka.

Hari-hari ini saat kami berdoa di Mabes KCC, saya makin jelas melihat pola keterikatan yang nampaknya sudah membandel ini jika tidak dicelikkan dan dituntun keluar sel: Seperti biasa saya teriak dan lompat-lompat, tepuk tangan dan main musik, ada yang penyembahan seperti biasa. Seperti biasa?!!! Saya jengkel sekali,…bukannya ini perang, kenapa mereka tidak meloncat seperti saya? Apakah saya harus teriakin mereka… Lalu setelah selesai saya beri pengertian bahwa mereka harus perang. Besoknya kami berperang kembali, seperti biasa saya meloncat, tepuk tangan tak henti, saya lihat lainnya tangannya disusupkan di bawah bantal, sampai lama saya harus teriak, “bebaskan tanganmu!” Dan seusai perang saya harus jelaskan lagi bahwa perang gak bisa tangannya dihangatkan…bagaimana mungkin berperang dengan menghangatkan tangan dan duduk bersila hanya penyembahan rutin haleluya, haleluya dengan wajah polos??? Besoknya mereka tepuk dan teriak, tapi karena saya main musik dan tidak bisa memimpin sambil berdiri, saya lihat mereka juga duduk-duduk, padahal lagu dan peperangan menderu. Sampai saya harus teriak lagi, berdiri!!! Padahal mereka melihat saya memberi contoh, tetapi jika mereka tidak diteriakin dan disadarkan, mereka “nyaman” dan “takut” salah, dibully lagi oleh iblis bahwa keluar dari penjara menakutkan.

Rupanya seperti itulah Tuhan memberi gambaran orang yang sudah dibebaskan tetapi masih terikat, menyukai posisi keadaan lama mereka – takut salah, takut dibilang aneh, takut memulai suatu pembaharuan, merasa ‘bukan aku banget,’ kikuk, dsb. Ini tipuan, intimidasi! Ini ikatan lagi! Saya tidak tahu bagaimana dengan yang di luaran sana jika tidak dicelikkan kenyataan seperti ini dan tidak dibimbing oleh mentor yang langsung teriak di tempat?

Saya berdoa kiranya Saudara makin berjuang untuk bangkit, mengisi kelemahan roh dengan membangun otoritas spiritual. Spiritual authority ini akan menopang Saudara untuk berhadapan dengan musuh – tetapi ini bukan sebuah kata atau perlawanan, tetapi ini dibangun lewat banyak prinsip rohani dalam ketundukan dan kebenaran, integritas dan kesucian. Keberanian untuk memulai sesuatu yang baru, yang nampak aneh, kikuk, loncat, tepuk, teriak, berperang, puasa Daniel makan makanan beda, – semuanya menghasilkan kekuatan roh. Apa yang Saudara lakukan hari-hari ini bukan pekerjaan daging, ini bukan urusan daging – sebab untuk breakthrough di alam roh kita harus berjuang dengan roh. Pikirkanlah: berdoa, berpuasa, berperang di alam roh, perang terhadap kuasa kegelapan, merendahkan diri – semua adalah spiritual, yang tidak ada hubungannya dengan hukum dunia atau peraturan pemerintah. Yang Saudara lakukan hari-hari ini adalah “perlengkapan roh” yang mendobrak kekuatan musuh. Saudara harus tidak peduli dengan manusia atau pandangan orang, sebab Saudara sedang berperang melawan musuh yang tidak kelihatan, kenapa sibuk memikirkan apa yang dipikirkan orang? Saudara harusnya fokus melaser musuh agar tepat sasaran.

2 Tawarikh 7:14 – dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

Bertobat dari cara lama, dari ketinggian hati, dan kuncinya: MERENDAHKAN DIRI dan MEMBALIKKAN KEADAAN/CARA PIKIR LAMA DAN BERTINDAK! Melakukan hal yang berbeda, yang mungkin nampak aneh, bukan “aku” banget — datang minta maaf, AKUI kesalahan, minta bimbingan — inilah pertobatan. Setelah itu Tuhan akan mendengar dari Sorga dan melakukan banyak hal yang Saudara doakan dan puasakan hari-hari ini dalam doa peperangan.

Mulai minggu berikutnya, format ‘peperangan’ adalah sbb:

-PERKATAKAN IMAN

-VISUALISASI (dan pertahankan dengan iman telah memperoleh) KEMENANGAN

-“tidak perlu ngoyo berperang” lagi, tapi yakini sudah menerima kemenangan.

-Keluar dari sel, terima FREEDOM

-Rebut, possess, duduki, terima!

-Ucapan Syukur kepada Allah Tritunggal atas pertolongan Mereka.

-Carilah lagu-lagu ucapan syukur, iman.

-Berdoa dan berdiri dengan mentalitas pemenang.

 

Pemenang yang menggandeng tangan para Pemenang-Pemenang Kristus, pasukan gagah perkasa yang membuat mundur para lawannya.
Maqdalene Kawotjo