Prajurit handal di seluruh dunia yang saya kasihi dan doakan,…

Terus perang, khan? Terimakasih untuk kesaksian demi kesaksian mengalahkan tipuan iblis, kebangkitan dari ketiduran dan kenyamanan, pembodohan dan upaya pemangkasan kuasa/impotensi rohani. Lagi, Tuhan membukakan rahasia peperangan bagi kita! Please read it carefully. Mungkin selama ini kita membacanya, tetapi bagi Saudara yang mengikuti perang selama 21 hari ini, hari ini mata roh Saudara dicelikkan dan Saudara akan tahu mengapa kita HARUS BERPERANG. Lihat bagaimana iblis selama ini menipu kita dalam zona kenyamanan, dan Tuhan membukakan rahasia besar banget, JALAN TOL MENUJU TANAH PERJANJIAN!!! Get ready, Victorious Warriors.

PERANG ATAU MUTER 40 TAHUN DI PADANG GURUN?

Keluaran 13:17-18Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: “Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir.”
Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

Tahukah Saudara bahwa perjalanan muter 40 tahun disebabkan karena bangsa itu tidak terlatih berperang? Seandainya mereka berperang, seharusnya perjalanannya yang ditempuh jaraknya hanya 11 hari! Whoah… true…perjalanan 11 hari tapi di tengah-tengahnya ada peperangan sengit, TAPI SUDAH PASTI MENANG! (Mungkin 1 bulan atau 1 tahun, atau paling lama 3 tahun saja, karena akan makin terbiasa terlatih tangannya dan makin tangkas dalam menggunakan alat-alat peperangan). Karena Tuhan tahu bahwa mereka tidak suka perang, sukanya mengeluh dan minta kenyamanan – yang mana jika kondisi begini dalam peperangan pastilah kalah, maka Tuhan ‘mengikuti’ kebiasaan sikap hati mereka yang tidak siap. Betapa ruginya jika kita tidak siap, jika sering mengeluh, keduniawian, tidak melatih otot roh!

Bagi kebanyakan orang, kenyamanan merupakan sumber keuntungan, ‘gak harus perang’ justru adalah berkat. Tapi mentalitas ini membuat perjalanan muter di padang gurun selama 40 tahun dan tentulah banyak sungutan, gerutuan, pemberontakan, dan keinginan untuk kembali ke kehidupan lama yang semuanya hanya daging, duniawi, kepentingan diri. Sebab perjalanan hidup selalu melibatkan peperangan – tergantung maunya perang sekali setahun atau intens tiap kelokan perang. Kalau 1 tahun sekali perangnya, tentunya peperangannya dibagi rata dan perjalanan hidup jadi muter; tapi jika yang sudah siap, maka cepat diperangi dan tidak perlu menggantungkan pedang at all, ever!

Perang ini sudah tidak boleh dipisahkan dari kita! Beberapa orang memberi judul Laser 21 ini merupakan “momentum” tetapi roh saya menyatakan yang berbeda. Ini bukan momentum sesaat, tapi ini IMPETUS, pemaksaan keadaan, pergerakan yang kita dorong dari dalam sehingga menimbulkan ledakan roh di luar/alam nyata. Misalnya mobil berjalan disebabkan karena seorang menginjak gas. Tapi jika dilepaskan gasnya, dia juga akan tetap bergerak tapi itu momentum/movement/momentarily. Beda jika kita injak gas gairah roh kita lewat doa terus menerus, ini akan terjadi ledakan di alam roh – baik kerinduan Saudara, keluarga, karakter, gereja, pekerjaan, negara, bangsa-bangsa. Jika ini kairos yang Tuhan berikan untuk menggelar konser doa-perang massal, janganlah ini terjadi hanya 21 hari saja. 21 hari mengajar kita untuk terlatih hari-hari sampai Tuhan datang.

Matius 11:11-12 – Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.

Diserong dan dikuasai itu dari akar kata: “Violence,” “take it by force” – harus direbut, ada usaha, sekuat tenaga. “Violent earnestness” hanya bisa dicapai lewat kedisiplinan. Jika seseorang malas dan tidak mau bergerak, dia tidak akan bisa mendobrak. Jika dia berkata bahwa itu “bukan sifatnya/personalitynya” maka ia akan berada di state/keadaan yang sama. Jika seorang terbiasa nrimo keadaan stagnant, santai, cuek, maka ia akan terbiasa nrimo juga tawaran musuh, karena itu merupakan prinsip hidup.

Saat kita terbiasa memiliki sikap violence menyerang iblis, maka kita juga akan violence terhadap hal-hal, sifat, karakter, kebiasaan yang sangat buruk dan mendukakan Roh – kita akan langsung cabik, hajar, singkirkan, pangkas, cerai, muak terhadapnya dan dipotong selamanya.

KUASA DOA DAN PUASA – PERANGKAT PEPERANGAN ROHANI

Bagaimana Paulus dan Silas yang dipenjara bisa bernyanyi dan didengar oleh semua tahanan? Bagaimana mereka tidak hanya menimbulkan kegerakan roh di hati tahanan sehingga tidak ada satu pun yang ingin melarikan diri saat sudah dibebaskan? Dan juga menimbulkan goncangan dinding-dinding penjara dan gembok-gembok sel!!! Oh pujian, doa, peperangan….

Lukas 24:53Mereka (murid-murid) senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan (dan menyembah) Allah.

Kisah Para Rasul 1:13-14Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Ini dilakukan terus menerus sebelum terjadi ledakan Hari Pentakosta, 3000 jiwa bertobat! Kemudian Roh Kudus juga mengutus Barnabas dan Paulus untuk melakukan perjalanan misi, tapi itu terjadi hanya sesudah mereka BERDOA DAN BERPUASA!

Setan tidak peduli dengan ritual gereja, tidak peduli dengan jumlah gereja yang meledak yang diisi oleh orang-orang loyo yang keluar dari pintu gereja hidupnya sama berdosanya, tetapi ia mulai pasang “kuda-kuda” jika ada gereja (anak Tuhan) yang mulai mencari Tuhan dalam kesungguhan doa dan yang tahu bagaimana mengangkat pedang untuk berperang. Orang yang berperang tidak akan disibukkan dengan persoalan dirinya, sebab ia sedang perang, bagaimana mungkin memikirkan hal-hal yang tidak serius yang tidak ada hubungannya dengan state mati atau hidup ini? Minggu lalu saya sedang menghadapi penyerangan dan pendudukan besar, tapi saya bertemu dengan orang kecil yang bicaranya kecil dan lemah. Ini bukan ‘makanan’ saya, saya tidak perlu berperang levelnya dia, sebab yang saya hadapi giant — saya tidak ladeni perkataannya sama sekali. Iblis sering berusaha melencengkan fokus besar kita dengan hal-hal kecil, dan jika Saudara terbiasa melihat perkara kecil dan mudah dialihkan, maka krucuk itu akan senang menggodai Saudara – emosi untuk hal-hal yang tidak penting, habis energi untuk orang-orang yang tidak sejalan dengan visi. Haiya bles, blesss!!!

Daniel 10:12-13 – Daniel berdoa, namun doanya dihambat selama 21 hari. Maka datanglah malaikat Gabriel memberitahunya bahwa sejak hari pertama dia datang dengan kerendahan hati dalam doanya, permintaan ke-selfish-annya telah didengar. Karena begitu kuatnya iblis penjaga negara itu, maka malaikat Mikhael datang menolong lagi. Ketika seorang benar merendahkan diri dan berdoa dengan kesungguhan dalam fervent prayers, maka malaikat-malaikat besar pun datang menolong, karena doa yang disertai kerendahan hati dan kesungguhan menimbulkan kekacauan di kubu musuh. Para malaikat tidak tinggal diam, pasukan Sorga berbondong datang menolong demi doa orang percaya.

Rupanya dari sejarah pertarungan melawan iblis, 21 hari merupakan “kurun waktu (length of time) peperangan yang sengit” untuk bisa mengalahkan kuasa iblis. 7 hari bombardir dengan fokus laser kekuatan Roh Kudus, ditambah 7 hari melaser bagian lain dan 7 hari lainnya demikian, maka 7+7+7 angka kesempurnaan mengalahkan angka 666 musuh. Rahasia ini besar, dibukakan bagi kita-kita yang hatinya siap untuk berperang. Minggu pertama tangan, kaki, badan dan suara semuanya sakit, tetapi kita akan mulai terbiasa di minggu-minggu selanjutnya dan tidak akan berhenti sampai melihat musuh-musuh tunduk di bawah kaki kita oleh kuasa nama Yesus!

Pada saat Yesus diangkat ke Sorga, ada 500 orang melihat dan mendengar janji-Nya agar mereka menantikan Penolong di Yerusalem. Hanya 120 orang yang berdoa dan berpegang pada janji Yesus serta mempercayai-Nya, dan di hari Pentakosta, hari pencurahan itu, mereka 120 orang dipenuhi Kuasa!!! Ada banyak orang mendengar, belajar, membaca tentang doa, tetapi tidak banyak yang berdoa. Mereka tahu the power of prayer tetapi tidak mencari atau berusaha mendapatkan power itu dengan kesungguhan.

Pada saat Daud diangkat menjadi raja penuh, maka hal pertama yang ia lakukan adalah membawa the ark of covenant, the symbol of God’s presence ke tengah kota untuk menghormati-Nya, mengajak bangsa Israel dan Yehuda untuk menjadi penyembah-penyembah Tuhan. Tuhan adalah Penolong, Penuntun, Pemberi kemenangan dalam perang-perangnya, Penjawab doanya, Pemenuh janji-Nya, Kota bentengnya, Kubu pertahanannya, kekasih jiwanya. Untuk itulah Daud serius dalam melayani Tuhan, ia menempatkan penyanyi-penyanyi, pengatur bait suci dan semua imam dan kaum Lewi untuk bertugas melayani Tuhan dan mezbah-Nya. Keseriusan Daud dalam penyembahannya kepada Tuhan memperlihatkan kepada kita the source of his confidence and victories and successes. Dia menjadi contoh penyembah bagi bangsa yang besar itu – tidak ada raja sebelum dan sesudahnya yang memiliki devotion seperti Daud, dan dialah yang paling layak memerintah Israel tebusan di kekekalan nanti selamanya.

Saya berdoa juga saat ini bahwa Israel tidak perlu menggantungkan kecapi mereka, kita doakan agar dari tahanan mereka bisa menyanyi dan kumandang lagu penyembahan dan pujian mereka merontokkan dinding-dinding penjara yang memisahkan mereka dari dunia bebas.

Mazmur 137:1-4Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: “Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!”
Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?

Sebagian besar dari mereka saat ini masih dibutakan oleh ilah jaman, sehingga harus ada yang mewakili berperang untuk mereka. Sudah ada banyak hamba-hamba Tuhan yang berdoa bagi Israel dan kami KCC belum secara serius bergerak untuk mereka, sementara ini kami masih sibuk dengan urusan domestik kami, tetapi inilah saatnya kami berterimakasih kepada mereka dan bergabung kekuatan dengan yang lain untuk berperang bagi mereka. Untuk keperluan itu, maka kami akan mengadakan perjalanan perang ke Israel dibulan September ini untuk berperang bagi orang-orang Yahudi yang terikat, mendoakan the freedom of Israel from the spiritual bondage and oppression – ini merupakan waktu besar saat kita mengetahui bahwa The King of Glory is coming dan akan menjejakkan Kaki-Nya kembali di tempat yang sama. Adalah baik jika kita bersama-sama ushering Umat pilihan Tuhan yang oleh penolakan sementara mereka kita mendapatkan anugerah keselamatan kekal. (Untuk info Israel hubungi Sis Ria Lioe di: ria.lioe@yahoo.com)

Kejadian 27:29c -Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia.”

Bilangan 24:9b Diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!”

Kejadian 12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Numbers 24:9 –
The nation is like a mighty lion;
When it is sleeping, no one dares wake it.
Whoever blesses Israel will be blessed,
And whoever curses Israel will be cursed.”


Mazmur 122:6-9 (TB) Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem:“Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa.
Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan sentosa di dalam purimu!”
Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: “Semoga kesejahteraan ada di dalammu!”
Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.

Kita adalah keturunan Abraham, kita adalah teman-teman Daud, dan bersama kita hendak berziarah dengan tubuh, mata kepala kita sendiri sambil mengucapkan: “Kesejahteraan ada di dalammu, O Israel, dan berdoa bagi kebaikanmu. Karena yang mencintaimu dan memberkatimu akan dicintai dan diberkati.”
Biarlah rohmu MENYALA-NYALA DAN LAYANILAH TUHAN!
Maqdalene Kawotjo