Tidak semua orang memberikan kebaikan untuk dirinya dengan memberikan waktu berharga untuk berdoa, merenung dan bertanya kepada Tuhan apa yang harus dilakukannya untuk tahun yang baru! Surprised? Should be, jika Saudara salah satunya yang ‘tertuduh’ atau lebih tepatnya ‘terbangunkan’ dengan poin penting dalam hidup ini. Ini merupakan hal yang crucial, yang jika tidak dipikirkan dan dipertanyakan dalam-dalam akhirnya kita tidak menolong diri sendiri dan tidak berbuat kebaikan bagi ciptaan spesial yang di depan computer/hp/alat android yang Saudara pakai untuk membaca, yang tidak lain dan tidak bukan adalah: YOU.

New year tidak selalu berarti new you or new heart jika tidak direncanakan matang-matang. Orang capek melihat kita, atau biasanya kita capek melihat orang gak berubah-berubah, sejak jaman bahuela kata-kata dan model tingkah lakunya tak bergeser se-inchi pun. Padahal mungkin kita sendirilah yang menyebalkan orang lain karena ketidak-adanya-perubahan di diri kita, like, ufhh forever, people say!

Saya mengajak Saudara berpikir dengan cara yang berbeda. Ada buku bagus rekomendasi saya tulisan Joyce Meyer: PIKIRAN ADALAH MEDAN PERANG, atau THE BATTLEGROUND OF THE MIND. Ini sangat recommended untuk hey, stop for awhile and make differences! Gak usah untuk orang lain untuk berubah, tapi kalau Saudara mau lebih dikasihi, lebih diterima, lebih manis, lebih mirip Yesus, mulailah dengan dirimu sendiri.

Untuk anak-anak muda, kami membuka Youth IDTC untuk kalian waktu liburan di akhir tahun.
Untuk anak-anak kecil sekitar 10 tahunan, kami juga menyediakan Camp saat liburan tengah tahun.
Untuk para bisnismen dan leaders, hamba Tuhan, ada Leadershift Training dimulai bulan Maret 2016.
Untuk Saudara yang lain, kami membuka kelas-kelas reguler, kelas-kelas skype untuk mereka yang mau membuat perbedaan dan menjadi dampak bagi dunia. Surely, tidak hanya setitik cahaya, tapi Saudara bisa lebih dari itu, Saudara bisa mendunia, believe me!

Saudara gak sadar udah dinantikan dunia. Berapa banyak orang yang mengulurkan tangan dan hati yang terbuka untuk dijamah oleh Saudara – dan Saudara berpikir only minding your own small work at your own small square corner, and waiting for your monthly payment check. You can do bigger than that!

Untuk saya menghasilkan “new me” yang jadi topik perbincangan kita, saya butuh duduk setahun sama Tuhan selama 2015 – mulai 1 Jan-31 Des saya gak ada jadwal pelayanan khusus terbang kemana-mana selain melayani Rajaku. Berpuasa unik tanpa makan daging telor dan makanan enak lainnya selain yang tumbuh dan tidak preservasi, selama setahun full. Tgl 30 Desember, waktu saya ke dapur dan melihat sfaff saya bikin perkedel jagung yang ternyata pakai telor saja saya hindari, padahal cuman tinggal sehari. Kebaikan hati staff Kingdom kadang jadi ‘setan’ buat saya, sudah tahu saya tidak makan terasi setahun, masih saja mengulurkan tempe penyet sambel terasi yang jika tidak puasa menjadi kesukaan saya. Sudah tahu saya tidak makan telur, ada rasa kasihannya sama saya dan disodor-sodorin pula. Agak sulit makan di restoran mana-mana karena ada ini-itunya, bahkan salad saja ada keju, ada cream yang mana semuanya saya hindari. Agak sulit kalau meeting dengan rekan kerja, karena sering pas makan siang dan saya cuman diam-diam utak-utik computer, atau kalau makan di restoran pilihannya terbatas itu lagi itu lagi a.k.a gado-gado, karedok, mie polos, sambel bawang, tahu-tempe. Ketemu tamu dan murid juga agak susah, karena saya keluar dari meeting sama Tuhan mostly jam 5 sore.

Itu semua bukan nahan atau kemauan, tapi Tuhan memanggil saya untuk duduk dengan Dia, merancang strategi dan diberikan modul pengajaran yang baru. Waktu berjalan sangat cepat, saya kejar-kejaran dengan banyaknya new vision, new aspiration, new revelations, new thoughts yang harus saya tulis, catat, kemas, bagikan, sharingkan, godok lagi dengan para faculty dan minta pertimbangan mereka. Orang berpikir 1 tahun lama, tetapi saya dengan Tuhan melewati tahun 2015 buru-buru. Saya boleh bilang agak lamban dan tidak full, karena beberapa kelemahan saya, tapi saya puas untuk Shabbat saya kali ini. This is grand! Bukan itu saja, tetapi untuk sikap saya, sifat, keburukan yang tak terdeteksi diri sendiri, saya pun tahun 2015 sudah mendapatkannya saat sharing, duduk dan belajar dengan rekan pelayanan, sehingga saya perlahan shift from bad to good, better, and pleasing to man and God.

Saya berharap Saudara duduk sama Tuhan dan tanya, “What should I do for the new year? What kind of changes do I need to make?” Perubahan apakah, perbedaan apakah, kerendahan hati yang bagaimanakah, kelembutan yang seperti apakah, semua yang membutuhkan perubahan,… bertanyalah kepada Tuhan dan kepada manusia, to be specific. Sebab bertanya kepada Tuhan saja kadang bias jika dirinya tidak pernah mau berubah dan termasuk tipe bebal. Tapi bertanya kepada manusia akan sangat menolong membukakan tabir kebebalan dan keterbelakangan.

Well, doa saya, supaya dengan penuh keberanian Saudara hidup jadi terang. Jangan mengkompromikan diri dengan alasan yang lebih rendah dan tidak bernilai kekal. Hiduplah untuk Tuhan dan orang lain. Rick Joyner mengatakan bahwa: There is no greater folly than to know the great salvation of God, but to then go on living for yourself. Adam could have carried the whole human race into a most glorious future, but by his failure led billions of souls into the worst dooms. No man ‘stands alone,’ and every human failure or victory resonates far beyond our comprehension, even to generations to come.
Lord, thank You for 2015. Thank you for the year of 2016 dengan segala harapan dan aspirasi yang Kau siap bagikan kepada kami. Ajar kami mengerti hati-Mu, kerinduan-Mu dalam hidupku, pekerjaan-Mu lewat aku. Bukakan mataku, mata hatiku, untuk melihat segala sesuatu yang Kau siapkan untuk kujalani dalam jalan-jalan yang Kau tunjukkan. Beri hatiku keberanian, kekuatan untuk melangkah dalam ketidak-mengertian. Tuntun aku untuk memulai sesuatu yang berbeda dalam hidupku, dalam cara-caraku, dalam kepastianku bersama-Mu. Aku siap visi yang baru, jejak-jejak baru yang meninggalkan teladan bagi penerus dan generasi muda di bawahku. Biarlah saat mereka mendapati jejakku, mereka melihat kesetiaan. In Jesus wonderful Name, Amen.

Welcome to the new realm of hope and assurance of 2016 with JC.