1 Samuel 1:18
Sesudah itu berkatalah perempuan itu: “Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu.” Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.

Ini merupakan kisah Hana yg mandul dan diolok-olok madunya sampai ia tidak mau makan dan bermuka muram. Dari tahun ke tahun kejadiannya tidak berubah, tetapi kali ini IA yang harus berubah. Hari itu di hadapan Tuhan ia bernazar bahwa jika Tuhan memberikannya seorang anak laki-laki, maka ia akan menyerahkannya kepada Tuhan menjadi nazir Allah. Sesudah ia mencurahkan isi hatinya, ia bangkit dan melakukan pembalikan sikap: ia makan dan tidak muram lagi. Keadaan masih sama, tetapi IMAN membuat sikap yang berbeda dan menghasilkan result yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Nabi Samuel lahir dan mengubah sejarah Israel selamanya!

1 Samuel 1:19-20
Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya.
Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: “Aku telah memintanya dari pada TUHAN.” 

Apakah Tuhan akan membukakan kandungan Hana jika dia bersikap sama seperti tahun-tahun sebelumnya? Tuhan mengingatnya hanya setelah Hana berubah sikap terhadap madunya! Dan saat Hana mulai bernazar kepada Tuhan untuk menyerahkan anaknya kepada Tuhan saja, bukan untuk kepentingan dirinya sendiri.

Madunya tidak akan berubah, terus mengolok dan menyindir serta merendahkan wanita yang mandul. Tetapi jikalau Hana yang walaupun mandul tidak mengubah sikap, hati dan kepercayaan, maka dari tahun ke tahun ia akan mengalami perlakuan dan perasaan yang sama.

Suffering is a great weapon to control and compel a person into a certain course, and is a great weapon for evil spirits to control men, as by suffering they can drive a man to do what he would not do, apart from its compulsion. (NN)

Saya memiliki sahabat saat kuliah, kami cocok satu dengan yang lain, kemana-mana kami berdua, saya sering bertandang di rumahnya (rumah orang tuanya), dan kami seperti pinang dibelah dua, sampai para dosen kami sering bingung menyebut nama kami dan agak bingung membedakan kami. Pada saat kuliah, dia berpacaran dengan seorang juragan yang sangat kaya, seorang Budha, dan mereka menikah. Mereka merupakan pasangan yang nampaknya sangat sepadan, ganteng dan cantik.

Tahun demi tahun saya hanya mendapatkan laporan dari mami saya bahwa sahabatnya saya mengirim magwikan sampai 5 kali! Rupanya sahabatku ini dikaruniai 5 anak, 4 putra dan 1 putri. Mereka memiliki rumah dimana-mana dan usaha yang berhasil. Anak-anaknya dikuliahkan di Amerika, sebagian di Singapore. Saya tidak pernah bertemu dengannya sampai saya kembali dari Amerika dan telah melayani sekian lama. Baru sekitar 8 tahun lalu seseorang mengirim sms panjang lebar menceritakan kehidupannya dan ingin bertemu untuk berkonsultasi dengan saya.

Maq, sori kalau aku mengganggu waktumu. Aku tahu km skrg super sibuk, bener2 jadi orang top, dan aku ikut senang kamu top di jalur profesi yang mulia.
Aku sadar betul jalan yang kitatempuh sangat berbeda. Dan Tuhan telah menjawab atas semuayang menjadi pilihan kita. Tp aku tetap bersyukur ama Tuhan atas semua yang tlah dikaruniakan kepadaku & kini saatnya akuberserah diri padaNya.
Hidup ini terasa sangat rumit bagiku.

Kira2 2 bulan yll aku divonis dokter mengidap penyakit kanker payudara dg stadium tinggi katanya jenis ganas. Kalau tidak sgr ditanggulangi bs berbhy. Semua dokter dlm/luar negeri  bilg harus operasi (diangkat) spy tidak semakin parah. Pihak keluarga keberatan & banyak yang bilang< kalau diopperasi justru merangsang penyebaran ke seluruh tubuh. Aku jd bingung apapun pilihannku semuanya beresiko. Terakhir aku periksa katanya sel2 kanker udah nyebar ke kandungan. Bila ingat hal itu rasanya aku ingin menangis. Terlebih dr itu aku jg masih punya mslh lain yang cukup rumit yg gak bisa aku ceritakan lewat sms krn sangat privacy. Yg jelas kamu pasti gak nyangka bahwa crita hidupku bs seperti ini.
Aku sering mohon ampun ama Tuhan  dikala aku hepi aku lupa akan Dia, baru disaat aku susah/menderita aku menjerit memohon pertolonganNya. Oleh sebab itu sebenarnya kemarin itu aku mau cerita banyak ama kamu & minta bantuan doa biar smua masalahku dapat kuatasi  krn aku benar2 seorang diri, anak2, papi mami kakak2 gak ada yang tahu. Aku gak mau mrk sedih. Okelah moga kamu mau bantu doa & aku trs terang amat bingung & stress dg masalahku. Makasih ya dan maaf jika udah ngrepotin!

Sahabatku kalah dengan keadaan! Benar, suaminya selingkuh, benar suaminya main dengan cewek lain, anak buah mereka, tetapi sahabat saya membalas dengan berselingkuh dengan pegawai prianya yang lain hanya demi membalas dendam. Sakit hatinya tak terselesaikan dan ia harus dichemo, rambutnya rontok semua, payudaranya berbau busuk lebih dari 10x telur asin busuk, katanya. Semua rambut di sekujur tubuhnya dan wajahnya habis semua, sehingga ia nampak seperti zombie. Parfum manapun yang termahal di dunia tidak bisa menyingkirkan bau busuk itu. Saya bisa berempati kepadanya dan ikut sakit hati karena suaminya tidak setia padanya. Ini fakta dan kenyataan hidup, jika harus divonis siapa yang benar siapa yang salah.

Saya bertemu dengan mereka beberapa saat kemudian, saat sahabat saya sudah dinyatakan sembuh, meskipun ia masih memakai wig, ia nampak tidak ada cacatnya, masih seperti waktu kami kuliah dulu, cantiknya, tubuhnya, hampir tidak ada perubahan. Suami dan 2 anak mereka diajak untuk bertemu dengan saya. Bahkan saat itu Tuhan memberi kesempatan kepada saya untuk menuntun sang suami menerima Yesus sebagai Juru Selamat, mengikuti doa saya di restoran, dan anak-anaknya ternganga berkata bahwa papi jadi aneh, kok bisa begini. Saat saya berpamitan akan kembali ke Jakarta, suaminya membujuk saya untuk membelikan tiket Garuda untuk kembali besok lusa, agar mereka bisa bertemu saya lagi besoknya di hari ulang tahunnya, tetapi saya harus undur. Doa dan kasih saya menyertai mereka.

Beberapa hari kemudian sahabat saya berkonsultasi dengan saya kembali dan saya mendorongnya untuk mereka siap dibaptis, bersama suaminya. Ia meminta kepada saya nama baptis, dan saya memberikan kepada keduanya nama yang indah. Setelah pertemuan itu, lama kami tidak ada kabar, sampai hari ini, 23 November 2015, saya mendapatkan sms bahwa sahabat saya telah dipanggil Tuhan karena kanker!

Hana menang terhadap tantangan hidup, ia dimadu, ia tidak punya anak, ia diolok dan direndahkan, tetapi ia menyerahkan perkaranya kepada Tuhan dan membalikkan sikap. Ia makan dan mukanya tidak muram lagi. Saat ia diajak berhubungan dengan suaminya, ia tetap mau, dan di situlah Tuhan mengingatnya dan membuka kandungannya.

Banyak isteri-isteri yang sakit hati dan tidak mau berhubungan dengan suaminya saat mengetahui bahwa suaminya bersundal (ini kata yang tepat untuk kasus tersebut, selingkuh merupakan penurunan kata, tulis seorang pakar teologia). Sakit hatinya mereka bawa sampai mati, yang mengakibatkan akar penyakit dan jenis-jenis kekebalan tubuh yang melemah karena tidak adanya daya juang dari iman dan kepercayaan kepada Tuhan (kalau memakai bahasa teologia) yang menangkal akar negatif dari masuknya penyerangan iblis yang menggerogoti iman.

Iblis hanyalah ingin menghancurkan iman kita, dia tidak peduli siapa yang dipakainya, yang terutama adalah orang dekat kita sendiri. Tetapi bagaimana kita berjuang melawan TIPUAN IBLIS yang begitu menjijikkanlah, kita harus menghindarkan diri kita dari jenis-jenis bakteri itu darinya dan tetap mengasihi orang yang dipakai sebagai alatnya. Bakterinya adalah iblisnya dan tipuannya, bukan orang yang seharusnya kita kasihi. Hana mempunyai segudang alasan untuk hidup dalam kepahitan dan tetap memusuhi madunya, tetapi ia memilih jalur berkat bagi dirinya.

Dendam, sakit hati, permusuhan, kebencian, kata-kata negatif merupakan obat penumbuh kanker yang sangat ganas. Apapun alasannya dan kuatnya alasan untuk terus hidup di dalamnya sangatlah tidak worth it untuk mengidap penyakit dan hidup dalam kekosongan rohani dan kealfaan kebaikan dan kepositifan. Saya mengerti sangatlah menyakitkan untuk memikirkan lelaki itu berpaling hati dari isterinya dan membuat isterinya menderita. Betapa inginnya saya menyalahkan suami sahabat saya, betapa inginnya saya menuding hidungnya di depan anak-anak mereka bahwa penyebab kematian sahabat saya adalah dia yang bersundal. Semua anak-anak kena dampak dari keegoisannya. Tetapi adalah tidak mungkin menolong memperbaiki keadaan, ia pun sudah terkena dampak dari kematian isterinya dan ibu dari kelima anak-anak mereka yang sangat tampan dan cantik seperti artis dan aktor Korea. Saya tidak dapat membayangkan anak-anak sahabat saya hidup tanpa mama mereka yang dengan kasih sayang dan pengorbanan membesarkan mereka sampai menyekolahkan di luar negeri, mendandani dan memberikan perlengkapan baju, sepatu, mobil-mobil dan uang saku yang besar kepada mereka. Bagaimana mungkin ini semua terjadi?

Hana mempercayai Tuhannya, ia memberikan keluhannya kepada Tuhan, dan Tuhan menjadi pembelanya. Ia mengandung dan menggenapi nazarnya kepada Tuhan. Samuel masih kecil sekali ketika disapih dan diserahkan kepada Tuhan untuk terserah apa yang Tuhan mau untuk memakainya. Ia menjadi besar dalam rumah Tuhan, dan bangsa Israel mengetahui bahwa Tuhan memakainya sebagai nabi. Kisah hidup Hana sangatlah indah, Tuhan memberikannya 5 anak lagi sebagai ganti dari yang dipersembahkannya kepada Tuhan.

Bagaimana jika Hana tetap terkungkung dalam kepahitan? Tidak akan ada Nabi Samuel, tidak akan ada 5 anak lainnya, tidak ada sejarah indah kekal, dan ia hidup sama dengan wanita-wanita korban sundal lainnya. Tetapi, Hana berdoa, membalikkan sikap, dan Tuhan mendengar doanya dan memberkati hidupnya dengan indah sampai kekal.

 

Saya berdoa supaya Saudara tidak tenggelam dengan sakit hati dan dendam yang tidak akan membawamu kemana-mana dan justru memenjarakanmu. Mungkin rasanya ‘nikmat’ bagi daging untuk tetap memelihara dendam kesumat itu, tapi yang mandul tetap mandul, yang uangnya ilang tetap tidak kembali, yang pasangannya hilang tetap tidak kembali, yang sakit malah makin parah. Tapi jika melakukan prinsip Hana dengan membalikkan sikap, berkatnya justru buat Saudara sendiri, hidup dalam roh, berjalan dalam kasih. Indahnya hidup ini… menebarkan aroma Sorga, menjadi terang bagi dunia.