Hello again all Marthas in the world who care for your families…

Here I present the most precious meal I love so much more than others. Masakan ini namanya “Bening” – artinya clear,..nah, orang Solo kalo ngomong “Sayur/Lauk” mereka bilang “Jangan” artinya Sayur.

“Silakan, Jangan dimakan….”

“Ini Jangan masih panas, cepat dimakan…”

Maksudnya gak jelas memang kadang-kadang untuk orang di luar area Solo. Boleh dimakan atau jangan?

Jadi kami menyebutnya “Jangan Bening.” Itu sekilas pelajaran geografi dan matematika yang agak membingungkan, hehehe… 2×10=0098 $#@@@*&&???

Jangan ini sangat sederhana, karena kesederhanaannya dan kesehatannya, saya suka banget. Entah ada daya tarik apa, Jangan Bening ini merupakan my top favorite sayur di dunia. Gak ada ‘jangan-jangan’ yang seperti ini dimana-mana kecuali di Solo. Rasanya juga agak aneh jika belum pernah merasakan sayur berasa manis. Bukan kolak, tapi beneran — jangan!

 


Bahan & Bumbu:

-Bayam (merah, hijau juga tak apa)

-Jagung (diserut atau dipotong jadi 3 juga tak apa, agar saat bonggolnya bercampur di kuah, baunya juga manis)

-Wortel (atau biasanya Oyong; saya ganti-ganti antara wortel dan oyong)

-Gula pasir

-Kunci (bumbu bernama kunci ya, bukan kunci pagar/pintu)

-Bawang merah

-Daun salam (bukan waktu masak dikatakan ‘shalom’)

-Garam sedikit

Nah, masaknya, semua bumbu dimasukkan saat air sudah mendidih,…kemudian setelah 3-5 menit, masukkan wortel dulu beberapa saat, kemudian, jagung, dan terakhir bayam. Untuk rasa, dikira-kira saja, tapi cenderung manis sih kalau lidah kami wong Solo.

Anehnya adik saya Moses paling benci dengan masakan ini, (entahlah, apakah dia punya trauma dicekokin mami). Waktu belum kawin, dia pernah tinggal di apartemen dengan saya, sepulang kerja, dia nanya saya masak apa, saya bilang “kesukaanmu.” Dan waktu buka tutup saji..TaDa… Jangan Bening… “Huwekkk,” katanya, kurang ajar itu anak…tapi dimakan juga. Saya harus bilang sama isterinya bahwa itu makanan favoritenya…

Sekarang saya minta para Marthas di dapur agar menyajikan 2-3x seminggu di samping lauk lainnya. I don’t know why I love this Jangan so much. Jangan-jangan samakan dengan jangan yang lain….

You may wanna try Jangan ini.

Hidup Jangan Bening!!!