Not Without Temptation (NWT) sudah dikerjakan lama sekali, hanya saja memang saya nunggu uang masuk khusus. Maksudnya khusus, yaitu khusus untuk buku ini, yang harus diadakan Tuhan sendiri untuk mendatangkannya, bukan dari hasil sedikit pengumpulan uang penjualan buku-buku lain yang diperuntukkan untuk mencetak ulang buku-buku tersebut. Setiap kali ada uang ngumpul, saya dapat laporan dari pengurus gudang bahwa buku ini-itu sudah habis dan harus segera nyetak lagi karena permintaan sudah mendesak. Jadi kalau ada uang ngumpul bukannya dipakai untuk bikin buku baru tapi cetak ulang buku yang sudah habis.

Puji Tuhan sejauh ini lancar sekali, buku-buku The Kingdom Production dicetak berulang kali walaupun kami tidak mau menulis lagi tambahan angka cetakan ke-sekian di halaman awal buku cetakan baru, tetap saja cetakan yang ke-sekian (sama dengan yang lama), karena tidak mau hanya terlihat sudah dicetak berulang kali. Jadi jika Saudara memegang buku saya yang tertulis cetakan ke-7, itu kemungkinan sudah cetakan ke-10.

Fotografer NWT Donny lagi. Dia sampai geleng-geleng waktu saya keluar dari ruang ganti, “Eh, tahi lalat dari mana tuh?” Saya cuman nyengir, hehe, saya khan dulunya pengagum Cindy Crowford waktu dia masih cantik banget dan waktu saya masih remaja. Dia adalah model saya waktu saya jadi model. Cita-cita saya masih agak banyak, tapi udahlah, tahi lalat itu untuk sementara cukup…hehe. Yang lain udah dikit-dikit nyicil kesampaian juga; kayak foto di FMH-1 yang pake wig orange segar; di Insanity yang orang nggak bakal nyangka bisa berani menunjukkan kenampakkan bego berat; dan nanti-nanti Insya Jesus akan hadir yang lebih mencengangkan dunia.

Donny selalu nuntut saya untuk datang foto dengan suatu konsep. Koncep, koncep,…susah banget sih foto tinggal jepret aja emang kenapa. Tapi waktu saya mikir mengenai koncep itu, ide saya mulai bermunculan, dan Donny malah dibuat kewalahan ngadepin model yang neko-neko kayak saya, apalagi judulnya HT. Ini nggak sembarangan punya, HT sih HT, tapi nggak asal “ngeroh”, harus bisa masuk tingkat profesional dan bisa lebih tinggi nilainya dari cover-cover sekuler. Yang setuju katakan siiip!

Kostum itu pinjam dari Patrick (jaket dan beberapa asesorisnya), dia dulu segereja dengan saya, suka nyapa saya, penampilannya ngerock, tapi tu orang lubuk hatinya baik banget. Waktu saya bincang lebih jauh dengan dia, ternyata dia pelayanan anak-anak bronk. Jadi akhirnya The Kingdom mulai terlibat untuk memberikan buku-buku kepada anak-anak didiknya, dan beberapa mereka diubahkan berkat buku Berhasil Karena Iman.

Waktu saya sudah punya ide mengenai konsep yang dituntut Donny jika saya datang ke studionya, saya hubungi Patrick untuk pinjam perkakasnya, dan dengan senang hati dia bawa kotak harta karunnya, dan saya pilih beberapa yang cocok dengan saya, termasuk jaket yang saya pegang itu punya dia.

Warna rambut dan cahaya di mata itu bukan beneran diwarna, tapi hanya permainan cahaya Pak Simon saja yang ahli ngutak-utik komputer. Beliau sendiri sempet ragu,“Apa nanti nggak disemprot pendeta-pendeta?” “Nggaaaaaaakkkkkk” jawab saya tenang tetep ngerjain pekerjaan saya tanpa melihat matanya yang penuh kerut pertanyaan. Yang penting khan kalau saya muncul di depan mereka bener-bener berpenampilan agung. Foto khan bisa direkayasa, ji.

Keseluruhan isi FMH sudah pernah dikeluarkan, tetapi banyak dipoles dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pengertian – semakin baik, mengena, luhur, dan relevan. Hanya SATU saja yang belum pernah dikeluarkan, yaitu mini novel di penghujung buku yaitu mengenai struggle saya dengan adik saya Moses yang berakhir dengan … silakan baca sendiri.